BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas, penulis merumuskan masalah dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria ?
2. Bagaimana fisiologi sistem reproduksi pria?
3. Apa saja hormon yang bekerjapada sistem reproduksi ?
4. Bagaimanakah siklus menstruasi terjadi?
5. Bagaimanakah terjadinya spermatogenesis ?
1. Bagaimana anatomi sistem reproduksi pria ?
2. Bagaimana fisiologi sistem reproduksi pria?
3. Apa saja hormon yang bekerjapada sistem reproduksi ?
4. Bagaimanakah siklus menstruasi terjadi?
5. Bagaimanakah terjadinya spermatogenesis ?
C. Tujuan
1.
Mahasiswa mengetahui anatomi sistem reproduksi pria dan wanita
2. Mahasiswa mengetahui fisiologi organ reproduksi pria dan wanita
3. Mahasiswa mengetahui hormon-hormon yang bekerja pada sistem reproduksi
4. Mahasiswa mengetahui perkembangan sperma
5. Mahasiswa mengetahui siklus menstruasi..
2. Mahasiswa mengetahui fisiologi organ reproduksi pria dan wanita
3. Mahasiswa mengetahui hormon-hormon yang bekerja pada sistem reproduksi
4. Mahasiswa mengetahui perkembangan sperma
5. Mahasiswa mengetahui siklus menstruasi..
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria
terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
1) Penis
Penis
terdiri dari:
-
Akar
(menempel pada didnding perut)
-
Badan
(merupakan bagian tengah dari penis)
-
Glans
penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya
semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar glans penis disebut
korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan
penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut
korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum,
mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi
lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
2) Skrotum
Skrotum
merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis. Skrotum
juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma
terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum akan
mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh
(dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).
3) Testis
Testis
berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam
skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis
menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)
juga hormon testosterone.
Fungsi
testis, terdiri dari :
a)
Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial. Testis memiliki 2 fungsi, yaitu: Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus. Pembentukan hormone testoteron oleh sel leydig
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial. Testis memiliki 2 fungsi, yaitu: Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus. Pembentukan hormone testoteron oleh sel leydig
2. Struktur dalamnya terdiri dari : vas
deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.Alat kelamin
laki-laki terbagi atas 3 bagian :
1) Vas deferens Vas deferens merupakan
saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian
belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas
deferens dan membentuk korda spermatika.
2)
Uretra Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan
air kemih dari kandung kemih
- Bagian
dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
3) Kelenjar Prostat
Kelenjar
prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi
bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar
sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
-
Lobus
posterior
-
Lobus
lateral
-
Lobus
anterior
-
Lobus
medial
Fungsi Prostat:
Menambah
cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa
terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina. Di bawah kelenjar ini
terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir
sama dengan kelenjar prostat.
4) Vesikula seminalis.
Prostat
dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi
sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang
membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam
kepala penis. Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen
3. Duktus Duktuli
1) Epididimis
Merupakan
saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang
dari testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup
testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral,
lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal. Saluran epididimis
dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan
bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm,
berbelok-belok dan membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis
tempat spermatozoa disimpan, masuk ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi, dan memproduksi semen.
2)
Duktus Deferens
Merupakan
kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan
masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih
akhirnya bergabung dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk
ejakulatorius dan bermuara di prostate. Panjang duktus deferens 50-60 cm.
3)
Uretra.
4. Bangunan Penyokong atau Penyambung
1).
Funikulus Spermatikus
Bagian
penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut
saraf.
B. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria
1. Hormon pada Laki-laki
1. Hormon pada Laki-laki
a.
FSH
Menstimulir spematogenesis.
b. LH
b. LH
Menstimulir Sel Interstitiil Leydig untuk
memproduksi Testosteron.
c. Testosteron
c. Testosteron
Bertanggung
jawab dalam perubahan fisik laki-laki terutama organ seks sekundernya.
Efek
hormon testoteron pada pria:
Sebelum
lahir:
a.
Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksternal
b.
Mendorong penurunan testis ke skrotum
Efek
reproduksi
a. Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
b. Penting dalam spermatogenesis
Pertumbuhan tanda kelamin sekunder
a. Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
b. Penting dalam spermatogenesis
Pertumbuhan tanda kelamin sekunder
2. Spermatogenesis
Spermatogenesis
adalah perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari.
Spermatogonia berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer menjadi
spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder berkembang menjadi spermatid. Tahap
akhir spermatogenesis adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran
spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala, badan dan ekor.
C. Anatomi Sistem Reproduksi Wanita
1.
Genetalia Eksterna (vulva)
Yang
terdiri dari:
1)
Tundun (Mons veneris)
Bagian
yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini
mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi
lemak, terletak di atas simfisis pubis.
2)
Labia Mayora
Merupakan
kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di
bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut,
yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian
dalam tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
Ukuran labia mayora pada wanita dewasa à panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal
1 – 1,5 cm. Pada anak-anak dan nullipara à kedua labia mayora sangat
berdekatan.
3) Labia Minora
Bibir
kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa
rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan
berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan bersatu membentuk preputium
dan frenulum clitoridis, sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi
orifisium vagina bawahnya akan bersatu membentuk fourchette.
4) Klitoris
Merupakan
bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat
sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2
buah crura, dengan panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
5) Vestibulum (serambi)
Merupakan
rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula
terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2
buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral.
Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi
rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri
Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri pathogen.
6) Himen (selaput dara)
Terdiri
dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi
sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran
menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita
berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku
dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu
jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada
bagian posterior.
7) Perineum (kerampang)
Terletak
di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot
muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga
kerja dari sphincter ani 2. Genetalia Interna
1).
Vagina
Merupakan
saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya
merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh
karena itu dapat dikendalikan.
Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm.
Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
-Forniks
anterior
-Forniks
dekstra
-Forniks
posterior
-Forniks
sisistra
Sel
dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam usu dengan pH
4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi
utama vagina:
1)
Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2)
Alat hubungan seks.
3)
Jalan lahir pada waktu persalinan.
2). Uterus
Merupakan
Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan
rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium,
sedangkan bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus
berasal dari arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka
interna (arterihipogastrika interna).
Bentuk
uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1) Korpus uteri : berbentuk segitiga
2) Serviks uteri : berbentuk silinder
3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang
terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk
mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat
dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran
anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada
wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter
Dinding
uterus terdiri dari tiga lapisan :
a)
Peritonium
Meliputi
dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan
yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum
meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen.
b)
Lapisan otot
Susunan
otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan
lapisan dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot
rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan
serabut otot ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi
pembuluh darah terjepit rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti. Makin
kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah.
Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang
merupakan batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri
histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi
selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen
bawah rahim dan meregang saat persalinan.
c)
Endometrium
Pada
endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar
endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium
ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi
endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi
implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat
mengeluarakan cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina.
Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri,
tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot panggul. Ligamentum yang
menyangga uterus adalah:
a)
Ligamentum latum
•
Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.
b)
Ligamentum rotundum (teres uteri)
•
Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat.
•
Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi.
c)
Ligamentum infundibulopelvikum
•
Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.
d)
Ligamentum kardinale Machenrod
•
Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.
•
Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.
e)
Ligamentum sacro-uterinum
•
Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.
f)
Ligamentum vesiko-uterinum
•
Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan
uterus saat hamil dan persalinan.
3). Tuba Fallopii
Tuba
fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya antara
3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di
lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan
hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
4). Ovarium
Merupakan
kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba
uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap
bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira
pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel
de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan
ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause. Ovarium
yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a.
Memproduksi ovum
b.
Memproduksi hormone estrogen
c.
Memproduksi progesterone
Memasuki
pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial
ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormone
terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks sekunder
pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan
rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang
disebut menarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.
D.
Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita
1.
Hormon Reproduksi pada wanita
1). Hormon FSH yang berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2). Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang
sekresi hormone LH.
3). Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya
ovulasi (yaitu proses ematangan sel ovum).
4). Hormon progesteron yang berfungsi untuk
menghambat sekresi FSH dan LH
E. Siklus Menstruasi
Siklus
mnstruasi terbagi menjad 4. wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan
akan mengeluarkan darah dari alat kandungannya.
1.Stadium menstruasi (Desquamasi), dimana
endometrium terlepas dari rahim dan adanya pendarahan selama 4hari.
2.Staduim prosmenstruum (regenerasi), dimana
terjadi proses terbentuknya endometrium secara bertahap selama 4hr
3.Stadium intermenstruum (proliferasi),
penebalan endometrium dan kelenjar tumbuhnya lebih cepat.
4.Stadium praemenstruum (sekresi), perubahan
kelenjar dan adanya penimbunan glikogen guna mempersiapkan endometrium.
F.
Hormon-Hormon Reproduksi
1.
Estrogen
Estrogen
dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling
penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan
ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk
tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan
membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks
dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2. Progesterone
Hormon
ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan
endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk
hormon HCG.
3. Gonadotropin Releasing Hormone
GNRH
merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang
pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen
tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar
GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.
4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH
(luteinizing Hormone)
Kedua
hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat
rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari
folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi
korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.
5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH
(Interstitial Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi
di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu
perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan
terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus,
LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam
menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam
darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1
jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)
Mulai
diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta).
Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000
mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik
kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon
steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi
imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda
kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).
7. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi
di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan
sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut
mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada
kehamilan, prolaktin juga
BAB III
STUDI KASUS KANKER SERVIKs
Seorang pasien dengan nama Nyonya
Sumkatinah datang ke Rumah Sakitdengan
keluhan nyeri perut bagian bawah, pusing, dan pada bulan
desember mengeluarkan darah dari kemaluannya dan saat periksa kerumah
sakit perdarahan sudahberhenti. Setelah
melalui beberapa pertanyaan, dokter menyarankan untuk melakukanchek laboratorium agar dapat mengetahui kondisi
pasien berdasarkan keluhan yangdiderita pasien.Setelah menjalani sederetan kegiatan laboratorium antara lain chek darah
danchek urine, hasil yang diperoleh diberikan pada dokter yang bersangkutan.
Kemudiandokter mendiagnosa Ny Sumkatinah menderita Ca Cervik atau kanker leher
rahim danbeberapa komplikasi yakni Hipertensi dan Heart Failure (
penyakit jantung ). Kemudiandokter melakukan konsultasi dengan pihak IPD ( Ilmu
Penyakit Dalam ), dan hasil konsultersebut pasien Ny Sumkatinah disarankan
menjalani Kemoterapi Ca Cervik.Dalam
pengobatan kemoterapi pasien harus menjalani enam seri pengobatandan setiap
masing – masing seri pengobatan kemo berjarak tiga minggu. Sebagai awaldari
pengobatan, pasien mendapat obat untuk kemo yaitu Cisplatin seri I 80 mg dan
5FU560 mg, selama empat hari dan dilakukan
cek lab 2 minggu setelah kemo untuk mengetahui apakah awal
kemoterapi berhasil dilakukan, kemudian setelah tiga minggudilakukan kemo seri
ke dua dengan obat kemo Cisplatin II dengan dosis 80 mg dan 5FU560 mg. Selain mendapat pengobatan kemoterapi
dokter juga memberikan obat untuk menanggulangi komplikasi ysng
terjadi pada Ny Sumkatinah yakni Hipertensi dan HeartFailure ( Jantung ) dengan
memberikan obat Lisinopril, Furosemid, ASA, danSimvastatin.Pengobatan kemoterapi dilakukan hingga seri ke
enam, bila sudah seri keenam selesai maka dilakukan cek laboratorium
untuk mengetahui apakah Ca Cervik yangdidertita pasien sudah sembuh atau belum
jika belum maka dilanjutkan lagi pengobatankemoterapi dari awal.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki
penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma di
tandai dengan mimpi basah pada usia pubertas Pada system reproduksi wanita
memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu
ovum ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan
antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang
menjadi janin.
B.Saran
B.Saran
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh
semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan
dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa
mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat
sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat
menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung
jawab.
makasih artikelnya admin,,,bermanfaat bagi banyak orang dan mudah di pahami,,di klik jugaArtikel kesehatan terbaru
BalasHapus